Gebyar HSN ke-3, Belasan Ribu Santri Bersarung Ikuti Apel Akbar di Alun-alun Kebumen

KEBUMEN (MadugoNews) – Sebanyak 15 ribu santri dari seluruh pondok pesantren dan sekolah tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMK/MA serta Perguruan Tinggi dibawah naungan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tumpah ruah mengikuti apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-Alun setempat, Ahad (22/10/2017) siang.

Sejak pukul 13.00 WIB, puluhan ribu santri ini telah berbaris di lapangan Alun-Alun Kebumen. Layaknya di pondok, mereka berbaris dengan mengenakan sarung. Sementara santri putri berbusana muslimah atasan putih bawahan dan kerudung hitam. Para santri inipun terlihat khidmat mengikuti jalannya upacara.

Tak hanya para santri yang bersemangat, dalam Apel Akbar HSN yang bertajuk “Meneguhkan peran santri dalam bela negara, menjaga pancasila dan NKRI” itu Bupati Kebumen, Ir. H. Mohammad Yahya Fuad, S.E. dan Wakil Bupati Kebumen K.H. Yazid Mahfudz serta para tamu undangan yang turut hadir juga sangat bersemangat dalam mengikuti acara tersebut.

Dalam sambutannya Bupati Fuad menegaskan, momentum hari santri perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaaan yang bersinergis dengan keagamaan. Spirit nasionalisme bagian dari iman perlu digelorakan ditengah arus ideologi fundamentalisme, komunis, liberalis maupun sekuler.

“Hari santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan dan spiritualisme sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting untuk mencegah korupsi,” tegasnya.

Disisi lain, santri juga hidup di tengah era digital. Era ini, menurut M Yahya Fuad, memiliki aspek manfaat dan mudharat yang sama-nsama besar. Internet telah digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan dakwah islam. Tetapi juga digunakan untuk merusak harga diri dan martabat seseorang dengan fitnah dan berita hoaks. “Santri  diminta memanfaatkan teknologi informasi sebagai media dakwah. Serta sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan,” ujar Yahya Fuad.

Pada kesempatan itu, Bupati Kebumen juga menyampaikan hari santri merupakan bukti pengakuan negara atas jasa ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

Hari Santri Nasional mengandung pesan untuk meneruskan jejak perjuangan para santri. Ulama, dan kiai dalam membela umat, bangsa dan negara. Kaum santri merupakan represantasi bangsa pribumi dari kalangan pesantren. Yang sangat berjasa membawa bangsa Indonesia menegakkan kemerdekaan melalui resolusi jihad 22 Oktober 1945, yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

Baca juga : Peringati Hari Santri Nasional, Peserta Upacara Bendera di SMK MaduGo Kenakan Sarung

“Ada sekitar 15.000 ribu santri dari berbagai pondok pesantren yang ikut dalam upacara peringaran HSN ini. Seluruhnya dikoordinatori oleh PCNU Kabupaten Kebumen,” ungkap Ketua Pelaksana HSN Kabupaten Kebumen, Dr. Imam Satibi, M.Pd.I

Menurutnya, tujuan diadakannya apel HSN ini tak lain untuk menghormati para ulama yang dulu berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Selain itu juga, untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan santriwan-santriwati di Kabupaten Kebumen.

“Ini sebagai momentum bangkitnya kalangan santri serta menanamkan jiwa santri yang berhaluan Islam ala Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah yang berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945,” imbuh Imam.

“Siapa kita NU, NKRI harga mati, Pancasila Jaya,” semangat Yel-yel menggebu-gebu di tengah teriknya matahari di alun-alun kebanggaan Kabupaten Kebumen itu. (sfd)