Direktur Pembinaan SMK meninggal, Ribuan siswa dan guru SMK Ma’arif 2 Gombong gelar shalat ghaib.

GOMBONG (MadugoNews) – Ribuan siswa dan guru beserta karyawan SMK Ma’arif 2 Gombong menggelar shalat ghaib dan tahlil bersama atas wafatnya Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Prof. Dr. Mustaghfirin Amin, MBA.

Dirjen Kemdikbud itu, meninggal dunia setelah mengalami koma sejak Selasa lalu. Almarhum menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (9/9/2017) pukul 16.00, dalam usia 59 tahun di Rumah Sakit Siloam, Jakarta. Jenazah telah dimakamkan di rumah duka di Jl Kramat 4, Singosari, Malang, (10/9/2017).

Atas kepedulian dan ungkapan bela sungkawa tersebut, pihak SMK Ma’arif 2 Gombong melakukan shalat ghaib dan doa bersama mendoakan mendiang dirjen kemdikbud sekaligus sebagai wujud pembelajaran untuk mendidik dan memberikan rasa peduli siswa dan guru untuk mendoakan sesama muslim yang telah meninggal dunia.

Acara shalat ghaib yang diikuti siswa kelas X hingga kelas XII beserta dewan guru itu, bertempat di Masjid Mujahidin Kemukus, Senin (11/9) pagi.

Selain shalat ghoib, diadakan juga pembacaan Surat Yaasiin, Tahlil dan dilanjutkan doa bersama. Menurut M. Kharis, S.Pd.I selaku koordinator kegiatan tersebut, acara ini digelar sebagai bentuk keimanan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

“Yaitu dengan mendoakan saudara muslim seperti mencinta diri sendiri, dengan shalat ghaib tersebut kita dapat pelajaran berharga serta mengingatkan kita kepada kematian karena sesungguhnya semua orang akan meninggal,” imbuhnya.

Senada pula dengan yang disampaikan Ngadino, S.Kom selaku Kepala SMK Ma’arif 2 Gombong. Ia menjelaskan, kegiatan ini penting dilakukan sebagai bentuk kepedulian sekaligus kepekaan sosial keagamaan bagi segenap civitas akademika Sekolah berbasis pondok pesantren terhadap sesama muslim.

“Alhamdulillah anak-anak sangat antusias, Shalat ghaib kami lakukan untuk mendoakan Almarhum Dirjen Kemendikbud yang meninggal beberapa hari lalu, semoga diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT, beliau adalah tokoh pendidikan yang perlu kita contoh, Mendiang kita kenal juga sebagai ujung tombak SMK serta peduli pada peningkatan mutu SMK.” ujarnya saat mengarahkan siswanya pada amanat Upacara Bendera Senin (11/9) pagi.

Dengan kegiatan shalat ghaib dan doa bersama tersebut, ada pesan positif yang disampaikan kepada para siswa SMK Ma’arif 2 Gombong. “Kita sebagai generasi penerus bisa melanjutkan perjuangan beliau dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan karakter bangsa,” pungkasnya.

Salah satu siswa dari kelas XII TKR 2 Setyo Risni (17) ketika dijumpai MadugoNews disela-sela kegiatan menyampaikan, kegiatan positif tersebut, seharusnya bisa mengingatkan kita semua, bahwasanya umur seseorang tiada yang mengetahui sampai kapan seseorang hidup. ”Beliau sudah meninggal namun nama dan jasanya akan terus kami kenang.” Tuturnya. (Sfd)