GOMBONG (MadugoNews) – OSIS SMK Ma’arif 2 Gombong menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1437 H dengan pengajian di Masjid Nurul Muhajirin, Dukuh Wanalela Desa Kemukus, Gombong Kabupaten Kebumen, Senin kemarin (4/1). Kegiatan tersebut mendatangkan ustadz dari kota Surabaya yaitu Ustadz Abdullah Ma’sum Alh., S.Pd.I., M.S.I Dosen Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Wonosobo.
Acara yang bertemakan “Interprestasi Islam dalam dunia Globalisasi” ini dimulai pada pukul 09.00 WB, yang mana sebelum kegiatan Peringatan Maulid Nabi dimulai siswa-siswi terlebih dahulu melakukan Apel Pagi dan mendengarkan sosialisasi terkait informasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dari Kepala Sekolah.
Dalam penyampaiannya, Kepala SMK Ma’arif 2 Gombong Ngadino, S.Kom menginformasikan beberapa hal, diantaranya tentang kegiatan belajar mengajar yang harus lebih efektif untuk persiapan memasuki dunia Industri berbasis Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Informasi ini sengaja disampaikan beliau agar para siswa nantinya lebih siap dan bisa bersaing dengan SDM dari negara lain.
Selain itu, Ngadino berharap kepada anak didiknya khususnya kelas XII untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) pada bulan Februari mendatang yang akan dilanjutkan dengan Ujian Sekolah dan terakhir Ujian Nasional. “Kita harapkan siswa siswi kelas XII semoga bisa lulus 100 %, dan bisa diterima di dunia kerja sesuai dengan kompetensinya masing-masing” terang Ngadino.
Untuk itu, Ngadino menghimbau, agar siswa-siswi kelas XII mempersiapkan diri yaitu dengan berusaha belajar dengan sungguh-sungguh, berdo’a memohon ridho Allah SWT dan berpuasa sunah agar semua yang mereka inginkan bisa tercapai.
Sedangkan untuk kelas X, tambah Ngadino, untuk tetap semangat dalam kegiatan belajar mengajar, “silahkan nanti setelah selesainya kegiatan pengajian bisa kembali ke kelas masing-masing untuk menulis jadwal pelajaran di semester genap” imbuh Ngadino
Maulid di Masjid Nurul Muhajirin
Inti pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW ini di buka dengan sambutan oleh ketua panitia, Asep Setiadi kelas X TKR 1 yang selanjutnya di lanjutkan pembacaan kalam illahi dan shalawat Farida kelas X TPTU.
Menurut Asep Setiadi ketika dijumpai saifudinmadugo.com mengatakan kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1437 H di SMK Ma’arif 2 GOmbong, alhamdulillah teman-teman dan kakak kelas semua terlihat antusias untuk mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh pak ustadz.
Asep berharap semua hadirin dapat mengikuti perilaku seperti yang dicontohkan rasul dalam menjalani hidup berdasarkan ajaran agama Islam. “Dengan kegiatan kerohanian tersebut, semoga kita dapat lebih memahami tentang ajaran Islam sesuai dengan tema “interprestasi Islam dalam dunia global”. Tegas Asep.
Dalam ceramahnya Ustadz Abdullah Ma’sum membahas masalah akhlak manusia untuk tetap berperilaku baik seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, kepada para siswa Ustadz Ma’sum juga membahas masalah do’a dan usaha merupakan modal dasar untuk menuju hidup yang bahagia. Ia menjelaskan, apabila kita berusaha pasti Allah akan memberikan jalan keluar. Seperti yang Allah firmankan dalam surah Ar-Rad ayat 11 : innallaha laa yughoyyiru ma bi qaumin hatta yughoyyiru ma bi anfusihim. Sungguh Allah, tidak akan mengubah nasib suatu kaum tanpa adanya kesungguhan dari kaum tersebut untuk mengubah nasibnya sendiri.
“Ternyata do’a dan usaha itu dibutuhkan manusia untuk merubah hidupnya agar hidup ini lebih bermakna dan Allahlah yang menentukan segala sesuatu. Makanya sebisa mungkin saat usia remaja ini harus lebih mandiri dan belajar lebih giat,” ajak ustadz.
Tanpa suara lain, sebuah renungan disampaikan ustadz Ma’sum dengan pembawaanya yang tenang dan damai, membuat air mata semua hadirin berjatuhan, begitu tersentuh dalam hati, penuh sesak, dan yang membuat para siswa tiba-tiba berkeinginan untuk bertemu orangtua.
Untuk mengakhiri pengajian para hadirin diajak berdoa sesuai keinginan masing-masing ketika ustadz mengucapkan;”iyyakana’budu wa iyya kanasta’in”, harapannya Allah akan mengabulkan semua permintaan kita semua karena Allah berfirman; “Inilah bagian antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta”. Imbuh Ustadz. (Sfd)